Dulu, saat duduk di
bangku SD, tentu Anda kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang
kita merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur.
Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Prambanan.
Benar atau tidak,
cerita tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman baheula.
Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini
awalnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali
ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli,
Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana.